1. Pendahuluan
Dalam
menjalankan fungsinya, setiap manajer akan selalu dihadapkan pada
persoalan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan terjadi pada
berbagai tahap kegiatan operasi, sejak penentuan jenis produk yang akan
dibuat, kapasitas produksi, jenis fasilitas operasi, penggunaan sumber
daya operasi, tingkat output, keputusan investasi, pengadaan material,
sampai ke penetapan distribusi produk. Keadaan pada saat pengambilan
keputusan bias bermacam-macam, dari situasi yang normal yang dan
memiliki kepastian, tidak beresiko, sampai ke situasi yang penuh dengan
ketidakpastian, atau mengandung resiko.
2. Model untuk pengambil keputusan
Model
merupakan abstraksi dari kenyataan nyata. Model dibuat secara sederhana
namun mengandung unsur-unsur utama dari suatu produk, proses atau
system yang diwakili.
Model dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk, model fisik, model skematik dan model matematika. Penjelasan lebih lanjut dari setiap model sebagai berikut :
- Model fisik
Model ini secara fisik menggambarkan obyek aslinya. Misalkan prototype suatu mobil, pesawat, kereta api dll.
- Model skematik
Model yang dinyatakan dalam bentuk skematik, diagram, grafik atau gambar dari suatu obyek. Model ini lebih simpel dan mudah dilakukan penyesuaian jika perlu perubahan.
- Model matematika
Model matematik menggunakan simbol, rumus atau persamaan yang menggambarkan proses atau sistem yang diwakili.
Teori
keputusan adalah suatu pendekatan analitik untuk memilih alternative
terbaik dari suatu keputusan. Teori keputusan bertujuan untuk memberikan
alat bagi manajemen dalam rangka proses pengambilan keputusan.
Pada
saat pengambilan keputusan secara tipikal terdapat tiga kondisi, yang
diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepastian dari hasil (pay off) yang akan terjadi.
Tiga jenis kondisi yaitu :
- Ketidakpastian – mengacu kepada situasi dimana terdapat lebih dari satu hasil yang mungkin terjadi dari suatu keputusan, dan probabilitas setiap kemungkinan tidak diketahui.
- Berisiko – mengacu kepada situasi dimana terdapat lebih satu hasil yang mungkin terjadi dari suatu keputusan, dan probabilitas setiap hasil diketahui atau dapat diperkirakan oleh pengambilan keputusan.
- Kepastian – mengacu kepada situasi dimana hanya ada satu hasil yang mungkin terjadi dari suatu keputusan, dan hasil ini diketahui secara tepat oleh pengambilan keputusan.
Contoh :
PT Spektrum
bermaksud berinvestasi dalam suatu proyek industri. Terdapat tiga
alternatif proyek yaitu A, B dan C. Masing-masing proyek akan
memberikanhasil yang berbeda tergantung dari kondisi perekonomian yang
akan terjadi, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut
Tabel Hasil Investasi PT Spektrum
Alternatif proyek industri
|
Kondisi ekonomi
| ||
Baik
|
Tetap
|
Buruk
| |
A
B
C
|
41
30
16
|
12
20
14
|
4
10
12
|
Pengambilan keputusan pada tiga jenis kondisi yaitu : ketidakpastian, berisiko dan kepastian.
a. Pengambilan keputusan pada kondisi ketidakpastian, dibagi dalam kriteria pengambilan keputusan :
1) Maximax
– kriteria ini mencari hasil yang paling baik (maksimum) untuk setiap
pilihan investasi dan kemudian membuat keputusan berdasarkan nilai
maksimum dari hasil maksimum itu.
2) Maximin – kriteria ini mencari alternatif yang maksimum dari hasil yang minimum dari setiap alternatif
3) Sama
Rata – kriteria sama rata (equally likely)/ laplace, memilih alternatif
dengan rata-rata hasil tertinggi. Dimulai dengan menghitung rata-rata
hasil untuk setiap alternatif, kemudian dipilih alternatif yang
memberikan nilai rata-rata yang maksimum.
b. Pengambilan keputusan pada kondisi berisiko
Kondisi berisiko berada diantara kondisi pasti dan tidak pasti. Pengambilan keputusan pada kondisi berisiko
(decision making under risk) mengasumsikan bahwa pengambilan keputusan
meskipun hasil tidak tahu pasti hasil apa yang akan diperoleh dari
setiap alternatif, masih memiliki gambaran tentang probabilitas dari
setiap kejadian.
Pengambilan
keputusan jenis ini menrupakan situasi keputusan probabilistik, dan
yang paling sering terjadi. Pendekatan yang paling banyak digunakan
dalam situasi ini adalah dengan nilai harapan (expected value/EV)
Expected
Value (EV) – menentukan harapan hasil untuk setiap alternatif dan
memilih alternative dengan nilai harapan tertinggi. EV merupakan
penjumlahan dari hasil untuk setiap alternatif dimana setiap hasil
diberikan bobot berdasarkan probabilitas untuk keadaan yang relevan.
EV dirumuskan sebagai berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijBvCsj6PWlzP8aUbWE7_FRtI9NdzZotWW74Gb2h-K0fm8o6BlL1t0p3svrvj06N85qYchwqdHZ0xb032lbH6Gs55bAPzMSbtVJLoTPnsS0YM2JTJAVXIxKa_QASWRDMdQCZhQoqsMDp4a/
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijBvCsj6PWlzP8aUbWE7_FRtI9NdzZotWW74Gb2h-K0fm8o6BlL1t0p3svrvj06N85qYchwqdHZ0xb032lbH6Gs55bAPzMSbtVJLoTPnsS0YM2JTJAVXIxKa_QASWRDMdQCZhQoqsMDp4a/
Dimana :
pi = probabilitas terjadi kejadian i
Hi = hasil yang diperoleh dari kejadian i
Misalkan
alternative kondisi ekonomi pada table di atas memiliki probabilitas:
perekonomian baik = 0,6, tetap = 0,3 dan buruk = 0,1.
Maka EV untuk setiap alternatif :
EVA =
EVB =
EVC =
c. Pengambilan keputusan dengan kondisi pasti
Pada
kondisi, pengambil keputusan mengetahui dengan pasti hasil dari setiap
alternatif keputusan yang diambil dan memilih alternatif yang akan
memaksimalkan keinginannya. Dalam keadaan ini dikenal dengan nilai
harapan dari informasi sempurna (expected value of perfect
information/EVPI)
EVPI – merupakan perbedaan antara hasil yang diharapkan pada kondisi pasti dengan hasil yang diharapkan pada kondisi berisiko
EVPI = EVUC – EV maks
Dimana :
EVUC = nilai harapan pada kondisi pasti (expected value under certainty)
EV maks = nilai harapan maksimum
EVUC adalah hasil yang diharapkan jika kita memiliki informasi sebelum keputusan diambil dengan rumus :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf10pZLYG93v2rwFq8jz9sTkuESMDMQ1MDIMondE5jYIKzq_2gR3zvC_rUYmyty8pO2Tvn6dh4qK_gAAsSygd7AM1idfI_-nizx47MmE37vh70g-qeyJ7R3rdSyzeHpVf0xz71_anoOH8w/
Dimana :
Pi = probabilitas terjadinya kejadian i
Mi = hasil yang terbaik kejadian i
Pohon
keputusan (decision tree) adalah gambaran skematik dari alternatif yang
tersedia bagi pengambilan keputusan dan kemungkinan hasilnya. Pohon
keputusan memiliki fungsi yang sama dengan tabel keputusan, tapi
biasanya lebih sesuai dengan situasi analisis yang memiliki keputusan
berjenjang. Tabel keputusan seperti contoh di atas dapat digambarkan
dalam bentuk pohon keputusan sebagai berikut :
lh5.ggpht.com/_ZJNbu_ahVAw/Sx4jnhZoHZI/AAAAAAAAAEs/tf0XVT8xaik/clip_image006%5B4%5D.gif
Keterangan simbol :
| ||||
| ||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar